Cara termudah dan terbaik untuk mengetahui pusaka asli / sepuh / tua apa tidak selain menggunakan ilmu tayuh / tangguh adalah dengan mengetahui isinya.kalau yg asli / sepuh / tua maka pasti ada khodam dan energinya jika kosong pun maka tetap akan bisa di ketahui dari anasirnya,tapi jika buatan baru maka dapat di pastikan tdk ada khodam maupun energinya kalaupun ada tdk akan sebesar dan sebagus yg asli kalau isian / asmakan maka akan dapat di kenali dg mudah.maka bohong jika ada yg mencari pusaka dg dalih yg penting sepuh bukan isi karena tujuan sebenarnya dari si pencari adalah isi juga sepuh karena sepuh biasanya pasti isi,hal ini biasa di lakukan untuk mengecoh pemilik pusaka agar memaksa memaharkanya dg mahar murah.kalau anda tdk tahu caranya maka sebaiknya anda percayakan sepenuhnya pada kami.kepercayaan anda andalah amanat bagi kami.maaf,kesalahan dalam penangguhan / deskripsi tdk akan merubah mahar yg sudah tercantum,jadi perhatikan gambar secara seksama agar tdk salah faham.


Pusaka berikut merupakan koleksi pribadi yg sebenarnya tdk bermaksud di jual artinya kalau anda serius menginginkanya maka silahkan melamarnya secara terhormat maksudnya anda datang sebagai pelamar dg memenuhi mahar yg diinginkanya sebagaimana orang yg senang karena menemukan jodohnya sehingga pusaka yg di lamar pun dzohir batin akan memberikan tuah dan karomahnya karena merasa anda telah menghargainya tdk malah sebaliknya

Kamis, 13 Desember 2012

PENGHALANG PENYATUAN KERIS DENGAN SANG PEMILIK

Jika anda berkenan kepada sebuah keris dan berminat untuk memilikinya, dalam proses tawar-menawar mahar keris sebaiknya anda tidak melakukan tawar-menawar harga sampai semurah-murahnya sampai menimbulkan kesan keris itu barang murahan dan tidak cukup bernilai untuk dimiliki. Tingkat penghargaan anda kepada sebuah keris, dan perlakuan sehari-hari dalam pemeliharaan keris dapat berpengaruh pada tinggi atau rendahnya kadar tuah yang diberikan si keris kepada anda pemiliknya. Jika si keris merasa "direndahkan" dan "terhina" dengan perlakuan anda, bisa jadi keris itu kemudian akan pasif, tidak menunjukkan penyatuannya dengan anda.

Kondisi keris yang tidak mau memberikan tuahnya kepada si manusia pemiliknya karena penyebab-penyebab di atas biasanya tidak dapat diperbaiki / diakali dengan pemberian sesaji, atau pun dengan cara lain, selain dibiarkan saja kondisinya seperti itu atau dipindah-tangankan kepada orang lain dan mengganti dengan keris lain yang mau memberikan tuahnya kepada si manusia tersebut.

Jika sebuah keris tidak mau memberikan tuahnya kepada manusia si pemilik keris karena ada kesalahan atau perbuatan si manusia yang si keris tidak berkenan, misalnya karena sesaji yang si keris merasa tidak cocok atau penjamasan yang si keris merasa tidak cocok dengan cara kerja si penjamas keris, bisa diperbaiki dengan melakukan penjamasan kepada penjamas keris yang lain, atau cukup diberi sesaji dengan mengolesi minyak cendana merah pada badan kerisnya. Atau misalnya si manusia mengganti bagian komponen kelengkapan keris, seperti mengganti kayu gagang keris, sarung keris, mendak, dsb, dan si keris tidak berkenan, bisa diupayakan memperbaikinya dengan memasang kembali komponen-komponen aslinya atau mengganti dengan komponen lain yang kira-kira si keris berkenan.

Tetapi bila kesalahan itu terjadi karena si manusia dengan sengajakesalahan ini tidak dapat diperbaiki, karena sudah menyebabkan sakit hati si gaib keris, walaupun sudah diupayakan memasang kembali komponen aslinya atau mengganti dengan komponen lain yang kira-kira si keris berkenan. Karena itulah kita harus berhati-hati,

Bila bagian pesi keris (besi gagang keris) sudah sangat keropos atau tipis karena termakan karat, kondisinya bisa diperbaiki dengan memasangkan pipa bekas antena televisi yang ukurannya pas dengan ukuran pesi keris, dipasang menyelubungi pesi keris (ditambah lilitan benang wol hitam pada pesi keris supaya tidak longgar dengan pipanya) dan pipa antena itu diusahakan pas dengan lubang pada kayu gagang keris (ditambah lilitan benang wol hitam). Tetapi bila pesi keris tersebut sudah patah pada bagian pangkalnya, sehingga tidak dapat diperbaiki dengan bantuan pipa antena itu, dan terpaksa harus diganti, bisa diupayakan menggantinya dengan gagang besi lain dengan terlebih dulu menyampaikan niat anda itu sebagai pemberitahuan awal kepada si keris.


Sebagai catatan tambahan :
Seandainya kita merubah bentuk keris atau mengganti komponen utamanya bukan karena kita menganggap keris itu jelek sehingga harus dirubah bentuknya atau diganti komponennya supaya tampak lebih bagus, tetapi kita melakukannya karena merasa sayang ada bagian yang rusak, mungkin itu tidak apa-apa, karena sosok gaibnya mengerti bahwa maksud kita tidak merusak dan tidak menganggap keris itu jelek sehingga harus dirubah bentuknya atau diganti komponennya, hanya diperbaiki saja.

Atau bila kita ingin mengganti komponen kelengkapan keris, seperti gagang, sarung, mendak dan salut keris, sebaiknya ditanyakan dulu apakah keris itu berkenan, misalnya dengan cara menayuh keris dan tunjukkan juga (dengan pikiran kita) gambaran benda yang akan menjadi gantinya.

Apapun yang akan kita lakukan terhadap fisik keris kita sebaiknya dilakukan dengan menyampaikan terlebih dahulu niat baik kita itu sebagai pemberitahuan awal kepada si keris.


Dari semua uraian di atas dapatlah dipahami bahwa sebuah keris tidaklah sama dengan benda gaib lain. Keris mempunyai "jiwa" yang akan aktif berinteraksi dengan pemiliknya, karena sejak awal tujuan sebuah keris dibuat adalah untuk menjadi "pendamping" manusia. Karena itu bila kita memiliki sebuah keris, perlakukanlah benda itu seolah-olah dia adalah juga memiliki sukma yang memiliki perasaan dan pikiran, dan bisa diajak bertukar pikiran (curhat), tergantung kemampuan anda untuk berkomunikasi dengan sosok gaibnya, dan dia juga dapat mengikuti jalan hidup manusia pemiliknya.